Selasa, 21 Mei 2013

makalah ipa tentang bencana alam

makalah tentang angin topan



Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka[1]. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya angin topan di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari angin yang mengancam bangunan individual yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah & menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.
B.       Tujuan
1.         Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh / dampak angin topan.
2.         Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi bencana angin topan.
3.         Untuk mengetahui terjadinya angin topan.
4.         Untuk mengetahui dampak dari angin topan.
5.         Untuk mengetahui cara mengatasi angin topan.
C.      Permasalahan
1.         Apa angin topan itu?
2.         Apa penyebab terjadinya angin topan?
3.         Apa saja tanda-tanda angin topan?
4.         Bagaimana terjadinya angin topan?
5.         Apa dampak dari angin topan?
6.         Bagaimana cara mengatasi musibah angin topan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Angin Topan
Angin Topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.
Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam. Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai.
B.       Tanda-tanda Angin Topan
Angin topan dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring dengan satelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistem cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.
Gejala awal terjadinya angin topan
a.         suhu udara terasa meningkat
b.         awan menggumpal putih, menjulang tinggi
c.         tjd guntur/ petir yang keras
d.        awan putih agak gelap
e.    burung-burung mengumpul atau terbang menjauhi pantai dan daerah terbuka
f.          angin terasa kencang dan panas, serta tubuh terasa tidak nyaman
C.      Proses Terjadinya Angin Topan
Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Setiap kali memasuki musim panas, datang angin topan yang menyebabkan pohon-pohon tumbang serta ombak menghancurkan rumah-rumah. Yang paling parah angin topan mampu membuat mobil-mobil bertebangan. Mengapa angin topan yang mengerikan itu bisa terjadi? Angin topan terjadi di laut di sekitar daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 º LU. Di sana suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 º C. Jika suhunya memanas, udara akan mengalir naik ke atas.
Karena udara banyak naik, maka tekanan udara di atas tinggi dan tekanan udara di bawah rendah. Udara yang naik lama-kelamaan mendingin, lalu turun, sementara udara yang menghangat naik ke atas. Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi berulang-ulang, dan tekanan uap yang membawa energi sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah, sehingga menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang sangat membahayakan. Gumpalan udara inilah yang disebut angin topan.
D.      Dampak Angin Topan
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak hal. Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh kecepatan angin
:
 # Bidang Perhubungan
Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang perhubungan terutama untuk transportasi. Selain mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan, kecepatan angin juga sangta berpengaruh pada transportasi laut. 
# Bidang Telekomunikasi
Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang mengandung partikel-partikel ionisasi dan bermuatan listrik dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini kita bisa mendengarkan siaran radio/menonton televisi.
# Bidang Pariwisata
Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara yang sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta kecepatan angin yang sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati
# Bidang Pertanian
Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada keadaan kecepatan angin yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif membantu terjadinya persarian bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin  kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih.
Akibat yang timbul pada bangunan:
1)      Bangunan terangkat
2)      Bangunan bergeser dari pondasinya
3)      Robohnya bangunan
4)      Atap terangkat
5)      Bangunan rusak
E.       Cara Mengatasi Angin Topan
Peringatan Dini : Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana
1.    Membuat struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin.
2.    Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin topan
3.    Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari serangan angin topan.
4.    Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin.
5.    Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin topan.
6.    Pengamanan/perkuatan bagian-bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat membahayakan diri atau orang lain disekitarnya.
7.    Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin topan, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri.
8.    Pengamanan barang-barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin
9.    Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya.
Tindakan Persiapan dan Pencegahan 
Masyarakat yang hidup di daerah pesisir dan rawan akan bencana ini, bisa melakukan beberapa tindakan persiapan dan pencegahan, seperti: 
-       Menyadari risiko dan membuat rencana pengungsian
-       mengetahui risiko dan cara mengungsi yang cepat dan tepat adalah kunci dari tindakan persiapan dan pencegahan ini.
-       Melakukan latihan dengan menelusuri jalur-jalur pengungsian -- akan mempercepat dan memudahkan proses pengungsian apabila diperlukan nanti. 
*      Mengembangkan rencana tindakan, kapan harus bersiap untuk menghadapi badai dan angin topan?
*      Apabila diperlukan, berapa lama dibutuhkan untuk mengungsi?
*      Apakah jalur pengungsian perlu diubah karena terlalu sulit?
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini perlu dijawab untuk melengkapi rencana persiapan dan pencegahan. Menyelamatkan kebutuhan yang  diperlukan pada saat peringatan akan adanya badai, setiap keluarga perlu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti lilin atau lampu senter dengan persediaan baterainya, dan makanan paling sedikit untuk tiga hari.  
Pencegahan di rumah-rumah dengan menutup jendela dan pintu kaca dengan papan. Menurut penelitian terhadap angin disimpulkan bahwa bangunan akan lebih bisa bertahan apabila tidak ada angin yang masuk. Persediaan penerangan dan makanan juga sangat penting karena dalam bencana badai dan angin topan sering terjadi jaringan listrik terganggu atau sama sekali rusak. Karena tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan dengan cepat, maka perlu persediaan lilin atau lampu senter dengan cadangan baterainya di dalam rumah. Persediaan makanan bagi setiap anggota keluarga untuk sedikit-dikitnya tiga hari adalah suatu keharusan.  
Pada saat badai dan angin topan kita mesti tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila dianjurkan untuk mengungsi. Walaupun tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap bersiap untuk mengungsi. Apabila dianjurkan untuk tinggal di dalam rumah: 
·      Bawa semua persediaan yang sudah disiapkan
·      Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah
·      Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi Setelah Badai Berlalu
·      Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman. Banyak kegiatan berlangsung untuk membenahi daerah yang baru dilanda bencana ini. Untuk memperlancar proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
·      Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan. Jangan menyalakan aliran listrik sebelum dinyatakan aman.
·      Jauhi kabel-kabel listrik yang terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan yang terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini.
·      Matikan gas dan aliran listrik. Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau gas segera matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan aliran dengan mencabut sekeringnya.
·      Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat. Jaringan telepon akan menjadi sangat sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk meminta bantuan harus diutamakan.
·      Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi. 
Dalam setiap kejadian bencana di Indonesia ada beberapa pihak yang bekerja sama dalam melakukan usaha-usaha penanganannya. Adalah hak masyarakat untuk menghubungi instansi terkait ini karena keberadaan pihak-pihak ini adalah untuk mendampingi masyarakat dalam usaha penanggulangan bencana. Hubungan di antara pihak-pihak ini sebaiknya dirintis dalam tahap persiapan sebelum bencana. Untuk memperkuat kesiap-siagaan, masyarakat bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan dari instansi terkait.
F.       Daerah Potensi Terkena Angin Topan
PURBALINGGA - Memasuki musim penghujan, warga di sejumlah kecamatan diimbau waspada terhadap terjadinya bencana angin ribut. Seorang warga Desa Bojanegara, Kecamatan Padamara, Yudhia Patriana menuturkan, tahun lalu, angin kencang yang melanda desanya merobohkan beberapa pohon. Atap rumah warga yang mempergunakan seng juga terbang.
"Pada hujan pertama, angin sudah mulai terasa. Listrik juga sempat mati sampai malam. Namun, peristiwa tersebut belum menimbulkan kerusakan," kata Yudhia, kemarin (23/10).
Dijelaskan, desanya merupakan kawasan rawan bencana angin ribut. Namun hingga saat ini belum ada upaya untuk melakukan pencegahan bencana tersebut. "Sampai sekarang belum terlihat aktivitas pengeprasan ranting pohon," katanya.
Terkait hal itu, Kepala Bidang Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purbalingga, Muhsoni mengatakan, pada peralihan musim kemarau dan penghujan ini, sejumlah daerah di Purbalinngga rawan terjadi angin ribut.
"Pada sejumlah titik cukup rawan, dan terjadi hampir setiap tahun," ujar Muhsoni, kemarin.
Dia menuturkan, hujan yang disertai angin kencang sempat terjadi pada Jumat (21/10) sore di Desa Bojanegara, Kecamatan Padamara. Masyarakat diimbau untuk mewaspadainya. (ps-78)
JEMBER| SURYA Online- Sebanyak 18 dari 31 kecamatan di Jember, Jatim masuk katagori daerah rawan bencana banjir, tanah longsor, angin puting beliung, dan tsunami.
Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Jember, Widi Prasetyo mengatakan, pihaknya sudah memetakan daerah rawan.  “Di awal Januari 2012, bencana banjir dan angin puting beliung sudah terjadi di Jember yakni banjir di Desa Suci Kecamatan Panti dan Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo, sedangkan puting beliung terjadi di Kecamatan Rambipuji,” tuturnya.
Ia menjelaskan, beberapa daerah rawan bencana banjir bandang yang berada di daerah aliran sungai (DAS) besar seperti Kalijompo dan Sungai Mayang yakni Kecamatan Panti, Sukorambi, Rambipuji, Balung, Silo, Mayang, Tempurejo,  Jenggawah, Sumberbaru, Kencong dan Jombang.
“Daerah rawan angin puting beliung mulai bergeser ke Kecamatan Rambipuji karena Januari ini tercatat sebanyak tiga kali terjadi angin puting beliung di sana, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi angin puting beliung di Rambipuji,” katanya menjelaskan.
BMKG: Angin Kencang Berpotensi Landa Yogyakarta
Jumat, 30 Desember 2011 08:00 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Angin kencang dalam beberapa hari mendatang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Demikian kata staf Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika Yogyakarta, Indah Retno Wulan.
"Angin kencang diperkirakan melanda sejumlah wilayah yang vegetasinya kurang," katanya.
Dalam beberapa hari mendatang, angin kencang di daratan yang bertiup dari barat daya itu kecepatannya lima hingga 18 kilometer per jam. Sementara itu, angin kencang di laut yang bertiup dari barat daya kecepatannya 30 km per jam.
Indah mengatakan angin kencang dengan kecepatan 30 km per jam berhubungan dengan gelombang laut yang ketinggiannya mencapai dua hingga tiga meter. Menurut dia, wilayah yang patut diwaspadai dilanda angin kencang adalah wilayah yang vegetasinya kurang dan pertumbuhan bangunan gedungnya pesat.
Ia mengatakan Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul merupakan daerah yang rawan dilanda angin kencang. "Catatan BMKG tahun ini menunjukkan wilayah Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, mengalami angin kencang tiga kali," kata dia.
Untuk Kabupaten Bantul, angin kencang patut diwaspadai terjadi di kawasan perumahan. Masyarakat hendaknya berhati-hati dengan kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan. Karena, wilayah DIY memasuki puncak musim hujan pada Januari 2012.
''Hujan yang terjadi di DIY saat ini telah merata di semua wilayah. Hujan turun dengan intensitas ringan hingga sedang,'' katanya.
BAB III
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Angin Topanadalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam ataulebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utaradan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengankhatulistiwa.Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatusistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis iniumumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerahsistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20 Km/jam.Di Indonesia dikenal dengan sebutan angin badai. Gejala dan Peringatan DiniAngin topan tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagianbesar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jamatau hari yang dapat dipantau melalui satelit cuaca. Monitoring dengansatelit dapat untuk mengetahui arah angin topan sehingga cukup waktuuntuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan sistemcuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.
B.       SARAN
Di akhir tulisan ini penulis mengajak kita semua agar menjaga lingkungan yang kita tempati dan selalu waspada akan musibah angin topan.

Proposal usaha makanan ( pembuatan kue/gorengan )

  Tugas Kewirausahaan



 Nama :: Afif Sopyan
Kelas :: XI TKJ C
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan keridoannya,kami bisa membuat suatu gagasan usaha yang Insya Allah akan bermanfaat bagi kami sebagai pemilik usaha, investor, dan umumnya masyarakat.
            FRIMA RIZKY FOOD ialah nama yang kami buat untuk kegiatan usaha ini,yang begerak di bidang produksi kue ( gorengan).
            Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan masukan–masukannya untuk kelancaran usaha ini. Khususnya kepada dosen pembimbing kami, yang sangat berperan dalam pengarahan kegiatan usaha ini.



Penyusun



DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................... 1
Bab 1 Profil Perusahaan
A.    Deskripisi Umum  Perusahaan............................................... 4
B.     Riwayat Perusahaan.............................................................. 4
C.     Visi dan Misi Perusahaan...................................................... 4
D.    Jenis Usaha yang Dikelola..................................................... 5
E.     Jenis Usaha yang Direncanakan............................................ 5
Bab II Kegiatan Pasar dan Pemasaran
A.    Lingkungan Usaha................................................................ 6
B.     Kondisi Pasar........................................................................ 6
C.     Rencana Pemasaran............................................................... 6
Bab III  Faktor Penghambat dan Pendukung
A.    Faktor Penghambat .............................................................. 7
B.     Faktor Pendukung................................................................. 7
C.     Analisis SWOT...................................................................... 8    
Bab IV Aspek Produksi
A. Alokasi Usaha ........................................................................ 10
B. Fasilitas dan Peralatan Produksi............................................. 10
C. Bahan Baku............................................................................ 11
D. Proses Produksi...................................................................... 12
E. Proses Pengerjaan.................................................................... 13

Bab V Aspek Keuangan
A.  Drap Anggaran bisnis............................................................. 14  
Bab VI Penutup
A.  Antisipasi Masa Depan.. 17
B.  Kesimpulan.................... 17
Lampiran
A.  Struktur Organisasi Perusahaan.............................................. 18






BAB I
PROFIL PERUSAHAAN

A.  Deskripsi Umum Perusahaan
FRIMA RIZKY FOOD merupakan suatu kegiatan usaha yang bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan kue (gorengan).
Kegiatan usaha ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan.

B.  Riwayat Perusahaan
FRIMA RIZKY FOOD dibentuk oleh kami untuk berwirausaha dan sebagai implementasi dari mata kuliah manajemen industri jurusan pendidikan teknik elektro, Fakultas Pendidikan Kejuruan dan Teknologi, Universitas Pendidikan Indonesia.

C.  Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Dengan berlandaskan iman dan taqwa FRIMA RIZKY FOOD menjadi salah satu perusahaan yang paling maju, produktif, dan berkompetitif di Indonesia.
                   
MISI
1.    Menciptakan tenaga kerja yang ahli dan kompeten serta memiliki imtaq dan iptek yang kuat.
2.    Memuaskan konsumen.
3.    Menjadi perusahaan yang terdepan di bidangnya.
4.    Memperluas lapangan kerja untuk kemakmuran mahasiswa dan masyarakat sekitar tempat produksi pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.

D.  Jenis Usaha yang Dikelola
FRIMA RIZKY FOOD bergerak di bidang makanan yaitu pembuatan kue (gorengan). Kami memilih usaha di bidang makanan karena usaha ini disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan skill  yang kami miliki serta faktor pendukung yang memadai untuk megembangkan usaha ini.

E.  Jenis Usaha yang Direncanakan
Kami sepakat untuk membuat suatu usaha di bidang makanan yaitu pembuatan kue (gorengan). Dengan jenis kuenya yaitu Risol, Molen, Dadar Gulung, dan Pastel. Kami yakin usaha ini akan berkembang dengan baik karena kami sudah menjalin kerjasama dengan beberapa warung, kantin-kantin di setiap fakultas UPI, KOPMA UPI, serta beberapa kantin universitas lainnya.



BAB II
KEGIATAN PASAR DAN PEMASARAN

A.  Lingkungan Usaha
Di Bandung tepatnya di Gegerkalong jenis usaha di bidang makanan khususnya kue memiliki peluang yang sangat menjajikan, karena makanan adalah kebutuhan primer manusia, ditambah lagi dengan banyaknya jumlah mahasiswa UPI sekitar lebih dari 50.000 mahasiswa dan penduduk di Gegerkalong dan sekitarnya. Oleh karena itu kami bertekad mengembangkan usaha pembuatan kue (gorengan), karena ditunjang dari banyaknya  peluang  dalam mengembagkan jenis usaha ini.

B.  Kondisi Pasar
Jika melihat kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama, memang sudah cukup banyak. Tetapi, kami menyiasatinya dengan inovasi berbeda dari produk-produk  yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi rasa yang lebih enak, ukuran yang lebih besar, harga yang ekonomis, dan yang paling penting sehat dan higienis. Dengan ini, kami yakin produk yang kami miliki mampu bersaing dan laku dipasaran.
C.  Rencana Pemasaran
Dengan usaha kue (risol, pastel, molen, dan darlung) yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami akan menambah pemasarannya dengan membuat brosur untuk mencari agen yang mau menjualnya, sehingga akan ada banyak yang membantu untuk mengembangkan usaha ini. Seperti mahasiswa yang menjual di kampus, dan menurut pengalaman cara ini berhasil dengan baik.


BAB III
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG

Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung dalam menjalankan usaha ini.
A.    Faktor penghambat tersebut diantaranya :
1.    Banyaknya usaha yang sama
2.    Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat tersebut diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran dana yang akan dikeluarkan. Sedangkan untuk mengatasi faktor yang kedua, yakni harga bahan baku tidak stabil, kami menyiasatinya dengan membeli bahan baku langsung kepada petani setempat agar memperoleh harga yang lebih murah.
B.     Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
1.    Kondisi tempat, dan peralatan yang memadai
2.    Higienis dan harga yang relatif terjangkau
3.    Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

C.     ANALISIS SWOT

a.       Strength (kekuatan)

                                                  i.      Memiliki SDM dengan etos kerja yang baik.
                                                ii.      Memiliki banyak relasi pemasaran, seperti warung, kantin-kantin di setiap fakultas UPI, KOPMA UPI, serta beberapa kantin universitas lainnya.
                                              iii.      Harga produk ekonomis dan higienis
                                              iv.      Inovasi rasa yang berbeda dengan produk lainya.

b.      Weakness (kelemahan)

                                                  i.      Kurangnya modal untuk menjalankan bisnis ini
                                                ii.      Harga bahan baku yang tidak stabil

c.       Opportunity (peluang/kesempatan)

                                                  i.      Mitra kerja yang banyak
                                                ii.      Budaya masyarakat yang konsumtif


d.      Threat ( hambatan)
                                                  i.      Banyaknya kompetitor yang bergerak dibidang yang sama



BAB IV
ASPEK PRODUKSI

A.  Alokasi Usaha
FRIMA RIZKY FOOD berlokasi di jalan Gegerkalong Girang gang Gegersuni      1 NO 82.
Kami memilih lokasi tersebut, karena tempatnya dekat dengan daerah pemasaran. yaitu disekitar kampus-kampus terkemuka, dan warung-warung yang dekat dengan lokasi usaha tersebut.

B.  Fasilitas dan Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut :
PERALATAN
JUMLAH
HARGA
Kompor gas
2 buah
Rp. 800.000,-
Gilingan
1 buah
Rp. 400.000,-
Katel
1 buah
Rp. 40.000,-
Penyaring
1 buah
Rp. 15.000,-
Susuk
1 buah
Rp. 10.000,-
Box Plastik
20 buah
Rp. 300.000,-
Tabung Gas
2 buah
Rp. 200.000,-
Pengocok
1 buah
Rp. 15.000,-
Plastik
-
Rp. 50.000,-
Baskom
4 buah
Rp. 80.000,-
Teplon
1 buah
Rp. 70.000,-
Nampan
1 buah
Rp. 20.000,-
Lain-lain
-
Rp. 100.000,-
TOTAL JUMLAH
Rp. 2.100.000,-

C.  Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan adalah:
I.      PASTEL
Bahan
Jumlah
Harga
Terigu
5 Kg
Rp. 25.000,-
Telur
3 Biji
Rp. 3.000,-
Mentega
¼ Kg
Rp. 7.500,-
Bumbu
-
Rp. 5.000,-
Minyak Goreng
1,5 Kg
Rp. 17.500,-
Bihun
1 Kg
Rp. 9.200,-
Wortel
5 Kg
Rp. 22.500,-
Gas
-
Rp. 6.750,-
Jumlah Total
Rp. 96.450,-

II.   RISOL
Bahan
Jumlah
Harga
Terigu
8 Kg
Rp. 40.000,-
Telur + Tepung Roti
-
Rp. 9.000,-
Wortel
10 Kg
Rp. 45.000,-
Kentang
1 Kg
Rp. 3.000,-
Bumbu
-
Rp.5.000,-
Minyak
1,5 Kg
Rp. 17.500,-
Gas
-
Rp. 6.750,-
Jumlah Total
Rp. 126.250,-



III.              MOLEN
Bahan
Jumlah
Harga
Pisang
10 Kg
Rp. 30.000,-
Terigu
3 Kg
Rp. 15.000,-
Gula Tepung
½ Kg
Rp. 5.000,-
Mentega
¼ Kg
Rp. 7.500,-
Minyak
1,5 Kg
Rp. 17.500,-
Gas
-
Rp. 6.750,-
Jumlah Total
Rp. 81.750,-

IV.              DADAR GULUNG
Bahan
Jumlah
Harga
Terigu
3 Kg
Rp. 15.000,-
Gula
¼ Kg
Rp. 2.500,-
Pewarna + Pengharum
-
Rp. 3.000,-
Kelapa + Gula Aren
-
Rp. 15.000,-
Minyak
1,5 Kg
Rp. 17.500,-
Gas
-
Rp. 6.750,-
Jumlah Total
Rp. 59.750,-

JENIS MAKANAN
BIAYA
I.           PASTEL
Rp. 96.450,-
II.        RISOL
Rp. 126.250,-
III.     MOLEN
Rp. 81.750,-
IV.     DADAR GULUNG
Rp. 59.750,-
TOTAL BIAYA
Rp.  364.200,-

D.  Proses Produksi
Dalam proses produksi usaha ini diantaranya :
a)    Menyiapkan bahan yang akan digunakan
b)   Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan
c)    Memulai proses pengerjaan
d)   Membersihkan hasil pekerjaan agar lebih baik (finishing).

E.  Proses Pengerjaan
Dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan rincian sebagai berikut:
Hari                        : Senin – sabtu
Waktu         : 03.00 – 06.00 WIB
                            15.00 – 17.00 WIB


BAB V
ASPEK KEUANGAN

A.    Rencana produksi
1.    Jenis produk                       = Kue (risol, pastel, dadar gulung, molen)
2.    Jumlah produksi                 = 1225 biji/hari = 31850 biji/bulan

B.     Biaya tetap
1.    Sewa rumah                        = Rp.700.000 / bulan
2.    Peralatan                             = Rp.2.100.000               +  
Jumlah                                = Rp.2.800.000

C.     Biaya variabel
1.     Bahan baku                        = Rp.364.200/ hari
 = Rp.9.469.200/ bulan
2.  Biaya overhead :
- Listrik                               = Rp.100.000/bulan
- Air minum                        = Rp.60.000/bulan
- P3K                                  = Rp.40.000/bulan
- lain-lain                             = Rp.100.000/bulan          +
Jumlah                                = Rp.9.769.200
                                                                             
*1 bulan kerja dihitung 26 hari

D.    Total Cost                               =  Rp.9.769.200
E.     Rencana pemasaran bulan pertama
            - Harga pokok                         = total cost / jumlah produksi
                                          = Rp.9.769.200/31850
                                          = Rp.306.7 dibulatkan Rp.310 /buah
            - Harga jual :                           = Rp.500        
     
BEP  unit untuk bulan pertama
         500 x = 310x+2.800.000+0
            (500-310) x = 2.800.000
                             x = 2.800.000/190
                             x = 14737

Maka, 14737/1225=12 hari
26 hari-12 hari= 14 hari
Jadi, untuk mengembalikan semua biaya dengan keuntungan 0 rupiah kue harus terjual 14737 buah sedangkan untuk menjual kue sebanyak 14737 buah itu diperlukan waktu sebayak 12 hari. Masa produksi dalam sebulan adalah 26 hari, jadi keuntungan yang diperoleh dibulan pertama ini adalah hasil dari penjualan dalam 14 hari tersebut.
Revenue 1= 14 hari x1225x 500= Rp.8.757.000 kemudian, dikurangi gaiji pegawai tetap sebesar 900000 x 7 orang = Rp.6.300.000. maka,8.757.000-6.300.000= 2.457.000, jadi keuntungan bersih bulan pertama adalah Rp.2.457.000. itu jika seandainya semua biaya yang dikeluarkan ingin kembali dalam produksi bulan pertama.



F.      Rencana pemasaran bulan kedua
            - Harga pokok                                     = total cost / jumlah produksi
                                                      = Rp. Rp.9.769.200/31850
                                                      = Rp.306.7 dibulatkan Rp.310 /buah
            - Harga jual                                         = Rp.500

BEP  unit untuk bulan selanjutnya :
500 x = 310x+700.000+0
              (500-310) x = 700.000
                               x = 700.000/190
                               x = 3684.2 dibulatkan 3685
Maka, 3685/1225=3.5 hari
26 hari- 3.5hari = 22.5 hari
Revenue 2= 22.5 hari x1225x 500= Rp.13.781.250 dikurangi gaiji pegawai tetap sebesar 900000 x 7 orang = Rp.6.300.000. maka, 13.781.250 -6.300.000= 7.481.250, jadi keuntungan bersih bulan kedua dan selanjutnya adalah Rp. 7.481.250.


BAB VI
PENUTUP

A.  ANTISIPASI MASA DEPAN
Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat dan konsumen puas atas kue yang kami buat. Karena apabila kualitas kue kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam bangkrut.

B. KESIMPULAN
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini.